Selasa, 26 Oktober 2010 | 15.00 WB – selesai
di Cemeti Art House
Jl.DI Panjaitan 41 Yogyakarta 55143
...
Bahasa pada dasarnya adalah alat komunikasi yang dimiliki oleh suatu kelompok sosial. Berada disebuah tempat tanpa menguasai bahasa yang digunakan bukanlah hal yang mudah. Ini yang saya alami pada awal saya pindah ke kota Jogja. Karena saya tidak bisa berbahasa Jawa, kadang hal ini menyulitkan saya untuk bersosialisasi dan saya merasa agak “ minder” , terasing, terkucilkan. Seringkali saya berusaha menterjemahkan suatu pembicaraan, dan ternyata apa yang saya pikirkan adalah salah. Hal ini juga yang kemudian terjadi pada kedua seniman peserta Hot wave yang berasal dari Belanda dan Australia. Dan meskipun kita semua berbicara dengan berbahasa inggris tetap saja kita terkadang mengalami salah paham. – Restu Ratnaningtyas
Sebuah teks/kata dapat memiliki arti yang sama tapi memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang. Dalam workshop ini Restu ingin mengajak kamu untuk menterjemahkan teks/kata kedalam bentuk gambar. Karena bahasa gambar adalah bahasa yang universal.
Kontak dan pendaftaran (terbatas):
Sita Sari T.
0856 2830 313
0274-371 015 (Cemeti office)
--------------------------
HotWave #1 merupakan program residensi yang diselenggarakan oleh Rumah Seni Cemeti bekerja sama dengan Heden, Den Haag, Belanda, dan Asialink, Australia. Program ini didukung oleh Heden - Den Haag, Hivos - Jakarta, Program Pengembangan & Kebudayaan, Kedutaan Besar Belanda - Jakarta, Asialink - Australia, dan Arts Queensland - Australia. Program ini merupakan program residensi tiga bulan yang dimulai dari bulan September hingga Oktober 2010. Pada periode residensi kali ini, dipilih masing-masing satu seniman dari Indonesia, Belanda, dan Australia. Ketiga seniman tersebut akan berinteraksi bersama, melakukan penelitian, dan beradaptasi dengan publik dan lingkungan sembari menekuni proses kreatif di studio.
Kali ini, tiga seniman yang tengah beresidensi di Studio Residensi Rumah Seni Cemeti adalah Lotte Geeven (Amsterdam), Restu Ratnaningtyas (Yogyakarta), dan Tim Woodward (Brisbane).